judul jadul
Realitanya menjadi karakter yang paling dibenci di dalam cerita sendiri sangat menyakiti. Merasa terbang lalu jatuh,berlayar lalu karam,menyelam lalu tenggelam. Yang tadinya menyuarakan dibungkam oleh perlakuan sendiri, merasa istimewa nyatanya hanya membuat malu semata. Seharusnya telinga mendengar cerita dari dirinya, bukan mata yang terlanjur membaca lalu menitihkan airnya. Bukan lagi rasa dihakimi oleh masa lalunya yang mungkin memang semu, yang harus ditelan karna memang lebih baik dibandingkan yang sekarang.
Saya tak menuntut,apalagi cemburu. Saya tidak menyudutkannya juga, saya hanya merasa malu bersikap seolah saya yang utama. Seharusnya saya bersyukur, satu buku tidak akan menghilangkan kebahagiaan saya sepanjang waktu.
Komentar
Posting Komentar