​Lidah diksiku tak mampu kembali berkata

Hanya mampu menjilati apa yang tak pasti

Mungkin saja ragu bukan lagi ancaman

Melainkan masa lalu yang lagi lagi berbayang

Patahkan saja sayap sayap harapan 4 tahun lalu

Terkubur jadi satu dengan doa doa yang melintang.


Kadang aku cecap pahit dalam senyum-mu itu

Matamu juga tak lagi berkaca padaku seorang

Untuk apalagi

Jangan sembunyikan apa yang kau rasa

Tak bisa satu hati menampung dua yang terkandung

Tak mampu satu mulut mendekap apa yang dirasa

Daku berjuang untuk seseorang

Bukan untuk dipajangkan menjadi pilihan.


Dua helai suara

Satu tarik nafas

Bergumam selamat tinggal

Semoga bahagia.

Komentar

Postingan Populer